Karanganyar, Cirebon – Kelompok Wanita Tani (KWT) Tunas Mudi Desa Karanganyar, Kecamatan Karangwareng, Kabupaten Cirebon, mengikuti pelatihan penting yang di laksanakan Pemerintah Desa dengan tema “Pemanfaatan Lahan Pekarangan dan Daur Ulang Sampah Rumah Tangga”. Kegiatan yang dilaksanakan pada Rabu, 23 April 2025, pukul 09.30 WIB di Aula Balai Desa Karanganyar ini bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan anggota KWT dalam memanfaatkan potensi lahan sekitar rumah serta mengelola sampah rumah tangga menjadi lebih berdaya guna.
Pelatihan ini menghadirkan narasumber kompeten di bidangnya. Rasudin, S.Kep, Kasi Ekbang Sos Kecamatan Karangwareng, memberikan wawasan mengenai pentingnya peran perempuan dalam pembangunan ekonomi keluarga melalui pemanfaatan sumber daya lokal. Sementara itu, Rohhasan, Penyuluh Pertanian Kecamatan Karangwareng, menyampaikan materi inovatif terkait “Inovasi Pertanian untuk Mendukung Ketahanan Pangan”, yang menekankan pada teknik-teknik bercocok tanam yang efektif dan efisien di lahan pekarangan. Riyah Wibowo, Penyuluh Pertanian Non ASN Kecamatan Karangwareng, turut berbagi pengetahuan praktis mengenai cara mendaur ulang sampah rumah tangga menjadi pupuk dan produk kreatif lainnya yang dapat meningkatkan nilai ekonomi.
Dalam sesi yang penuh interaksi, Ibu Riyah memaparkan dengan jelas dan lugas mengenai pentingnya memilah sampah organik dari sumbernya. Beliau menekankan bahwa beragam sisa dapur seperti kulit buah, ampas teh dan kopi, sisa sayuran, hingga nasi basi memiliki potensi besar untuk diubah menjadi pupuk organik yang bermanfaat bagi tanaman. Langkah-langkah pembuatan kompos padat dijelaskan secara detail, mulai dari penyiapan wadah, pelapisan bahan organik, hingga proses pembalikan dan pematangan kompos. Para peserta tidak hanya mendengarkan, tetapi juga aktif mencatat dan bertanya untuk memastikan pemahaman yang benar.
Sesi praktik pembuatan Pupuk Cair Organik (POC) menjadi daya tarik utama dalam pelatihan ini. Ibu Riyah dengan sabar mendemonstrasikan cara memanfaatkan limbah organik cair seperti air cucian beras dan air sisa rebusan sayuran. Beliau mengajarkan teknik fermentasi sederhana menggunakan bahan-bahan alami yang mudah didapatkan, seperti molase atau larutan gula merah, serta mikroorganisme lokal (MOL) yang dapat dibuat sendiri dari nasi basi atau buah-buahan busuk. Aroma khas fermentasi yang muncul selama praktik tidak menyurutkan semangat para peserta, justru menambah rasa ingin tahu mereka terhadap manfaat POC bagi kesuburan tanah dan pertumbuhan tanaman.
Antusiasme terlihat jelas dari para peserta yang hadir. Mereka aktif mengikuti setiap sesi materi dan berdiskusi dengan para narasumber. Rohhasan dalam paparannya menekankan pentingnya memanfaatkan lahan pekarangan secara optimal untuk menanam berbagai jenis tanaman produktif yang dapat mendukung ketahanan pangan keluarga. Selain itu, ia juga mengenalkan berbagai inovasi pertanian sederhana yang dapat diterapkan di skala rumah tangga.
Kuwu Desa Karanganyar, "H. Suranto" dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas partisasi Aktif KWT Tunas Mudi dalam mengikuti pelatihan ini. Beliau berharap kegiatan ini dapat memberikan manfaat nyata bagi peningkatan kesejahteraan keluarga dan lingkungan di Desa Karanganyar.
Dengan adanya pelatihan ini, diharapkan anggota KWT Tunas Mudi Desa Karanganyar dapat lebih berdaya dalam memanfaatkan potensi lahan pekarangan untuk memenuhi kebutuhan pangan keluarga sekaligus berkontribusi pada pengelolaan sampah rumah tangga yang lebih baik. Kegiatan ini menjadi langkah positif dalam memberdayakan perempuan di sektor pertanian dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan produktif.